Sungguh tidak enak jika hati selalu dipenuhi dengan perasaan-perasaan yang tidak jelas. Hati selalu tidak tenang. Fikiran menjadi tidak nyaman. Duduk tak enak. Berdiri tidak tenang. Berjalan ke sana kemari tak bertujuan. Pandangan mata menjadi tidak fokus. Panca indra tidak peka. Tubuh serasa lelah sekali. Ketika tidur badan susah untuk diajak bangun. Dan ketika terbangun badan susah diajak tidur. Ini menunjukkan bahwa jiwa kita sedang resah dan gelisah.
Seringkali dalam keadan hati resah kita melakukan sesuatu yang tampaknya bisa mengatasi itu. Misalnya mencari hiburan, berlibur atau rekreasi, mencari teman yang bisa diajak bicara dengan enak, dan sebagainya sampai makan dan minum sebanyak-banyaknya. Pokoknya dalam kondisi hati gelisah demikian, semuanya akan dilakukan secara berlebihan dan tanpa adanya kontrol diri yang kuat.
Rekreasi dan mencari hiburan secara jasmaniyah memang bisa mengurangi beban yang mungkin menumpuk di fikiran. Fikiran demikian akan membawa perasaan menjadi terbebani secara luar biasa. Refreshing secara fisik ini hanya akan memberikan dampak secara fisik saja. Fikiran mungkin akan menjadi berkurang beban. perasaan menjadi meringan daripada sebelumnya. Namun karena persoalan sebenarnya ada pada hati yang gelisah, pada jiwa yang sedang melayang, maka untuk mengatasi kondisi seperti ini perlu dilakukan terapi diri. Pengobatan terhadap hati. Penenangan terhadap jiwa.
Para wali dahulu menyebut obat hati ini dengan "tombo ati kang limo"
obat hati sebenarnya hanya ada lima hal; siapa yang melakukan akan mendapatkan penerangan dalam jiwa dan dirinya akan dijauhkan dari segala macam keresahan dan kegelisahan yang sangat merugikannya baik secara jasmani maupun rohani.
Jika hati sedang gelisah, ambillah air wudhu, basuhlah muka sampai anggota wudhu semuanya selesai dibasuh, kemudian bukalah Alquran dan bacalah dengan penghayatan yang sungguh-sungguh. Ini adalah obat pertama.
Obat yang kedua adalah sholatlah malam, mendekatlah kepada Allah, mohon ampun kepada-Nya dan mohonlah agar diberikan keluar dari kegelisahan hati yang mendera.
Obat yang ketiga adalah berkumpul dengan orang-orang yang sholeh. Tentang orang yang sholeh ini bagaimana? Mereka adalah orang-orang yang menjauhi kemungkaran karena khawatir akan terjerumus ke dalamnya, mereka mentaati ajaran yang menjadi kewajiban dan menambahinya dengan sunnah karena kecintaannya terhadap ajaran Allah dan Rasulullah Saw, mereka adalah yang memilih diam daripada terlibat dalam pembicaraan yang membuat hati terlena dan lupa dari dzikir kepada Allah, mereka memenuhi waktu luang mereka dengan berbagai amalan yang dianjurkan oleh Rasulullah Saw dan sahabat-sahabatnya yang terpercaya, mereka mencintai Rasulullah Saw. melebihi dirinya sendiri.
Obat yang keempat adalah dzikir di waktu malam yang panjang. Ini sebenarnya penjabaran dari yang ketiga. Sholat malam sebagaimana ketiga di atas bertujuan untuk menghidupkan malam dengan menghiasi hati dan jiwa dengan segala amalan malam sesuai dengan yang diajarkan oleh Rasulullah Saw. Jadi siapa yang menghidupkan malamnya dengan sholat dan dzikir, maka dia akan terbebas dari kegelisahan hati, dan akan terpancar cahaya dari mukanya menjadikan orang yang memandangnya senang dan bahkan tenang.
Obat yang kelima adalah perut yang lapar. Maksudnya adalah berpuasa dengan menahan segenap indra dari pemenuhan kebutuhan nafsu secara membuta dan tidak sadar. Tidak memenuhi diri dengan kesenangan-kesenangan nafsu indrawi juga merupakan "perut yang lapar" ini.
Selesai mengamalkan kelima hal di atas jika hati tetap gelisah, maka mohonlah kepada Allah agar diberi hati yang lain, karena sesungguhnya itu bukan hatimu. Hal
ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas'ud RA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar