League Of Legends Sword

Jumat, 12 April 2013

Cheat Age of Empires 2


AoE2 (Age of Empires 2) adalah game bertemakan pertempuran kerajaan, dimana Anda dapat mengatur masyarakat mulai dari pekerja, prajurit hingga bangunan. Dibutuhkan kemahiran berstrategi untuk melakukan penyerangan ataupun bertahan ketika daerah diserang musuh. Bagi mereka yang sudah mahir strategi adalah sangat mudah memainkan AoE2. Namun, bagi mereka yang pemula yang belum mahir dalam berstrategi di game ini akan merasa jengkel jika baru saja memulaiu mereka sudah di porak porandakan dengan serangan-serangan musuh, apalagi jika bermain dengan mode hardest dan setingan Blackdeath bagi pemula saya jamin pasti akan kalah. Namun itu bisa disiasati dengan trik, bahasa kasarnya dicurangi, yaitu dengan menggunakan cheat AoE2 (Age of Empires 2).


Untuk menggunakan cheat AoE2, tekan enter pada keyboard dan ketikan kode cheat di bawah ini. Jika kode yang dimasukkan benar secara otomatis cheat akan bekerja langsung sesuai fungsinya. Berikut ini daftar lengkap cheat-nya.

:: KODE CHEAT AoE2 (Age of Empires 2) ::
No Hasil Kode Cheat Kode Cheat
1
Menambahkan 1000 Batu
ROCK ON
2
Menambahkan 1000 Kayu
LUMBERJACK
3
Menambahkan 1000 Emas
ROBIN HOOD
4
Menambahkan 1000 Food
CHEESE STEAK JIMMY’S
5
Reveal Map (Menampakkan peta yang gelap)
MARCO
6
Remove Shadow (Menampakkan musuh sehingga musuh dimanapun akan terlihat)
POLO
7
Membangun dengan sangat cepat dan membuat pasukan dengan cepat
AEGIS
8
Menggerakkan binatang kecuali burung
NATURAL WONDERS
9
Menyerah
RESIGN
10
Bunuh Diri (Menghancurkan diri sendiri)
WIMPYWIMPYWIMPY
11
Mengeluarkan Villager Putih dari Town Center yang bisa berlari sangat cepat tetapi tidak bisa membangun dan menyerang seperti villager biasa
I LOVE THE MONKEY HEAD
12
Membuat Mobil Cobra
HOW DO YOU TURN THIS ON
13
Membunuh Musuh sesuai urutan nomor
TORPEDO(urutan nomor)
14
Membuat Petard / Pasukan bunuh diri
TO SMITHEREENS
15
Menghancurkan semua musuh
BLACK DEATH
16
Memenangkan permainan
I R WINNER
17
Mengeluarkan Kera atau Monyet sakti yang dapat menghancurkan kasti 3-4 kali pukul tapi tidak kebal dan berjalan lambat
FURIOUS THE MONKEY BOY

Catatan:
  1. Untuk kode cheat TORPEDO(urutan nomor), ketikan sesuai dengan nomor player yang akan dihancurkan. Contoh TORPEDO4, artinya Anda menghancurkan player 4 dan seterusnya sesuai dengan nomor player yang Anda masukkan. Namun cheat tersebut tidak berjalan pada permainan multiplayer. 
  2. Untuk lebih cepat ngecheatnya setelah anda selesai mengetikkan cheatnya jangan di enter dulu, anda blok terlebih dahulu kemudian anda copy (ctrl+C) kemudian anda enter. untuk cheat selanjutnya anda tidak perlu mengetik ulang cukup anda pastekan clipboard anda (ctrl+V). Gampang kan..!!! Selamat mencoba..
Contoh mobil cobra menghadang

Selasa, 09 April 2013

Tawasul Sayidil Walid Al-Habib Abdurahman Assegaf




::Tawasul Sayidil Walid Al-Habib Abdurahman Assegaf::

إِلَهِى بِجَاهِ اْلأَنْبِِيَاءْ وَاْلمَلاََئِكَة
Ya Allah dengan kebesaran para Nabi dan Malaikat

وَبِاْلأَوْلِيَاءِجُدْلَنَابِاْلإِجَابَةِ
Dan dengan karomah para Wali terimalah permohonan kami

إِلهَىِ تَوَسَّلْنَابِقُرْآنِكَ اْلكَرِيْم
Ya Allah dengan perantara Kitab-Mu Al-Qur'an yang mulia

تُنَوِّرْبَصِيْرَتِى وَسَمْعِى وَمُقْلَتِى
Aku mohon terangilah hatiku, pendengaranku dan mataku

وَتُلْهِمُنِى رُشْدِى وَتَرْزُقُنِى عِلْمَ اْﻟ
Dan Ilhamilah aku kebenaran dan berilah aku ilmu

يَقِيْنِ تُوَفِّقْنِى لِحُسْنىِ اْلعِبَادَةِ
Yakin serta taufiq agar aku dapat beribadah dengan sebaik-baiknya

بِأَسْمَآئِكَ اْلحُسْنىَ تَجُوْدُ بِتَوْبَةِ
Dengan Asmaul Husna-Mu Ya Allah berilah aku taubat

نَصُوْحٍ تَغْفِرُلِى ذُنُوْبِى وَزَلَّتِى
Yang sebenar-benarnya, yang dapat mengampuni semua dosa dan kesalahanku

وَتَنْظُرُنِى فِى كُلِّ حَالٍ وَلمَحَةٍ
Dan pandanglah aku dengan pandangan Rahmat-Mu setiap waktu dan kejapan mata

تُنَجِّى بِهَا مِنْ هَوْلِ يَوْمِ اْلقِيَامَةِ
Dengan Asma-Mu Ya Allah selamatkanlah aku dari huru-hara hari kiamat

وَبِالْمُصْطَفَى الرَّسُوْلِ تَشْرَحُ لِى صَدْرِى
Dan dengan kebesaran Nabi yang terpilih Nabi Muhammad Rosululloh lapangkanlah dadaku

تُيَسِّرُلِى أَمْرِى وَتَكْشِفُ كُرْبَتِى
Mudahkanlah urusanku dan lepaskanlah kesukaran dan kesulitanku

وَبِاْلأَنْبِيَاءِ وَاْلمَلاَئِكَةِ اْلكِرَامْ
Dan dengan kebesaran para Nabi dan Malaikat yang Mulia

تُحَقِّقُ بِالتَّقْوَى وَإِدْرَاكِ غَايَتِى
Kuatkanlah aku untuk bertaqwa dan untuk mencapai tujuanku

بِهِمْ وَبِاْلأَوْلِيَاءِ تُلْحِقُنِى بِهِمْ
Dengan kebesaran mereka dan karomah para Wali pertemukanlah aku dengan mereka,

وَذُرِّيَّتِى وَشِيْعَتِى وَعَشِيْرَتِى
Dan juga keturunanku, para pengikutku dan keluargaku

وَتَصْرِفُ عَنِّى كُلِّ شَرٍّ بِحَقِّهِمْ
Dengan kemuliaan mereka, hindarkanlah aku dari segala kejahatan

وَشَرًّالِذِى شَرٍّ مِنِ انْسٍ وَجِنَّةِ
Dan kejahatan-kejahan, baik yang disengaja dari manusia maupun jin.

بِفَضْلِكَ بَشِّرْنِى بِحُسْنِ اْلخَوَاتِمِ
Dengan karuniaMu Ya Allah, gembirakanlah aku dengan mati Khusnul Khotimah,

وَبِالرَّحْمَةِ ادْخِلْنِى بِدَارِاْلإِقَامَةِ
Dan dengan rahmatMu, masukanlah aku kedalam surgaMu yang abadi

عَلَيْهِمْ مِنَ اْلمَوْلَى صَلاَةٌ وَتَسْلِيْمٌ
Semoga Allah memberikan Rahmat, salam sejahtera kepada mereka

وَرِضْوَانُ ِاسْتَجِبْ إِلَهِى مُنَاجَاتِى
Dan juga keridhoan-Nya terimalah do'aku ini Ya Allah....

Aamiin





Abu Nawas


Abu Nawas bernama asli Abu Ali al-Hasan bin Hani al-Hakami. Dia dilahirkan pada 145 H (747 M ) di kota Ahvaz di negeri Persia (Iran sekarang), dengan darah dari ayah Arab dan ibu Persia mengalir di tubuhnya.

Ayahnya bernama Hani al-Hakam. Beliau lelaki keturunan Arab yang merupakan anggota legiun militer Marwan II. Sementara ibunya bernama Jalban, wanita Persia yang bekerja sebagai pencuci kain wol. Sejak kecil ia sudah menjadi yatim. Sang ibu kemudian membawanya ke Bashrah, Irak. Di kota inilah Abu Nawas belajar berbagai ilmu pengetahuan.

Masa mudanya penuh perilaku kontroversial yang membuat Abu Nawas tampil sebagai tokoh yang unik dalam khazanah sastra Arab Islam. Meski begitu, sajak-sajaknya juga sarat dengan nilai sprirtual, di samping cita rasa kemanusiaan dan keadilan. Abu Nawas belajar sastra Arab kepada Abu Zaid al-Anshari dan Abu Ubaidah. Ia juga belajar Al-Quran kepada Ya’qub al-Hadrami. Sementara dalam Ilmu Hadis, ia belajar kepada Abu Walid bin Ziyad, Muktamir bin Sulaiman, Yahya bin Said al-Qattan, dan Azhar bin Sa’ad as-Samman. Pertemuannya dengan penyair dari Kufah, Walibah bin Habab al-Asadi, telah memperhalus gaya bahasanya dan membawanya ke puncak kesusastraan Arab. Walibah sangat tertarik pada bakat Abu Nawas yang kemudian membawanya kembali ke Ahwaz, lalu ke Kufah. Di Kufah bakat Abu Nawas digembleng. Ahmar menyuruh Abu Nawas berdiam di pedalaman, hidup bersama orang-orang Arab Badui untuk memperdalam dan memperhalus bahasa Arab.

Kemudian ia pindah ke Baghdad. Dalam Kumpulan Kisah Abu Nawas diceritakan Di pusat peradaban Dinasti Abbasyiah inilah ia berkumpul dengan para penyair. Berkat kehebatannya menulis puisi, Abu Nawas dapat berkenalan dengan para bangsawan. Namun karena kedekatannya dengan para bangsawan inilah puisi-puisinya pada masa itu berubah, yakni cenderung memuja dan menjilat penguasa.

Biografi Abu Nawas diceritakan juga Dalam Al-Wasith fil Adabil ‘Arabi wa Tarikhihi, Abu Nawas digambarkan sebagai penyair multivisi, penuh canda, berlidah tajam, pengkhayal ulung, dan tokoh terkemuka sastrawan angkatan baru. Namun sayang, karya-karya ilmiahnya justru jarang dikenal di dunia intelektual. Ia hanya dipandang sebagai orang yang suka bertingkah lucu dan tidak lazim. Kepandaiannya menulis puisi menarik perhatian Khalifah Harun al-Rasyid. Melalui musikus istana, Ishaq al-Wawsuli, Abu Nawas dipanggil untuk menjadi penyair istana (sya’irul bilad).

Sikapnya yang jenaka menjadikan perjalanan hidupnya benar-benar penuh warna. Kegemarannya bermain kata-kata dengan selera humor yang tinggi seakan menjadi legenda tersendiri dalam khazanah peradaban dunia. Kedekatannya dengan kekuasaan juga pernah menjerumuskannya ke dalam penjara. Pasalnya, suatu ketika Abu Nawas membaca puisi Kafilah Bani Mudhar yang dianggap menyinggung Khalifah. Tentu saja Khalifah murka, lantas memenjarakannya. Setelah bebas, ia berpaling dari Khalifah dan mengabdi kepada Perdana Menteri Barmak. Ia meninggalkan Baghdad setelah keluarga Barmak jatuh pada tahun 803 M. Setelah itu ia pergi ke Mesir dan menggubah puisi untuk Gubernur Mesir, Khasib bin Abdul Hamid al-Ajami. Tetapi, ia kembali lagi ke Baghdad setelah Harun al-Rasyid meninggal dan digantikan oleh Al-Amin.

Sejak mendekam di penjara, syair-syair Abu Nawas berubah, menjadi religius. Jika sebelumnya ia sangat pongah dengan kehidupan duniawi yang penuh glamor dan hura-hura, kini ia lebih pasrah kepada kekuasaan Allah.

Memang, pencapaiannya dalam menulis puisi diilhami kegemarannya melakukan maksiat. Tetapi, justru di jalan gelap itulah, Abu Nawas menemukan nilai-nilai ketuhanan. Sajak-sajak tobatnya bisa ditafisrkan sebagai jalan panjang menuju Tuhan. Meski dekat dengan Sultan Harun al-Rasyid, Abu Nawas tak selamanya hidup dalam kegemerlapan duniawi. Ia pernah hidup dalam kegelapan -tetapi yang justru membawa keberkahan tersendiri.

Seorang sahabatnya, Abu Hifan bin Yusuf bin Dayah, memberi kesaksian, akhir hayat Abu Nawas sangat diwarnai dengan kegiatan ibadah. Beberapa sajaknya menguatkan hal itu. Salah satu bait puisinya yang sangat indah merupakan ungkapan rasa sesal yang amat dalam akan masa lalunya.
Mengenai tahun meningalnya, banyak versi yang saling berbeda. Ada yang menyebutkan tahun 190 H/806 M, ada pula yang 195H/810 M, atau 196 H/811M. Sementara yang lain tahun 198H/813 M dan tahun 199H / 814 M. Konon Abu Nawas meninggal karena dianiaya oleh seseorang yang disuruh oleh keluarga Nawbakhti  yang menaruh dendam kepadanya. Ia dimakamkan di Syunizi di jantung Kota Baghdad

Delapan Hikmah




Luqman Hakim berkata kepada putranya: Wahai putraku, seribu hikmah kupelajari, kupilih darinya empat ratus hikmah, dan dari empat ratus itu kuambil delapan kalimat yang merupakan kumpulan segenap kalimat hikmah:



Putraku! Dua hal yang tidak boleh engkau lupakan sama sekali:



1. Tuhan



2. Kematian



Dua hal yang senantiasa harus engkau lupakan:



1. Kebaikan yang engkau lakukan kepada seseorang



2. Kejahatan yang orang lain lakukan kepadamu



Jagalah empat perkara:



1. Lisanmu pada setiap majelis yang engkau masuki



2 . Perutmu pada setiap perjamuan yang engkau hadiri



3. Matamu pada setiap rumah yang engkau datangi



4. Hatimu pada setiap shalat yang engkau kerjai.

Sejarah Maulid Al-Habsyi ( SIMTHUD DUROR )


Al-Habib Al-Imam Al-Allamah Ali bin Muhammad bin Husin Al-Habsyi dilahirkan pada hari Juma’at 24 Syawal 1259 H di Qasam, sebuah kota di negeri Hadhramaut.

Beliau dibesarkan di bawah asuhan dan pengawasan kedua orang tuanya; ayahandanya, Al-Imam Al-Arif Billah Muhammad bin Husin bin Abdullah Al-Habsyi dan ibundanya; As-Syarifah Alawiyyah binti Husain bin Ahmad Al-Hadi Al-Jufri, yang pada masa itu terkenal sebagai seorang wanita yang solihah yang amat bijaksana. 

Pada usia yang amat muda, Habib Ali Al-Habsyi telah mempelajari dan mengkhatamkan Al-Quran dan berhasil menguasai ilmu-ilmu dhahir dan batin sebelum mencapai usia yang biasanya diperlukan untuk itu. Oleh karenanya, sejak itu, beliau diizinkan oleh para guru dan pendidiknya untuk memberikan ceramah-ceramah dan pengajian-pengajian di hadapan khalayak ramai, sehingga dengan cepat sekali, dia menjadi pusat perhatian dan kekaguman serta memperoleh tempat terhormat di hati setiap orang. Kepadanya diserahkan tampuk kepimpinan tiap majlis ilmu, lembaga pendidikan serta pertemuan-pertemuan besar yang diadakan pada masa itu.

Selanjutnya, beliau melaksanakan tugas-tugas suci yang dipercayakan padanya dengan sebaik-baiknya. Menghidupkan ilmu pengetahuan agama yang sebelumnya banyak dilupakan. Mengumpulkan, mengarahkan dan mendidik para siswa agar menuntut ilmu, di samping membangkitkan semangat mereka dalam mengejar cita-cita yang tinggi dan mulia.Untuk menampung mereka, dibangunnya Masjid “Riyadh” di kota Seiwun (Hadhramaut), pondok-pondok dan asrama-asrama yang diperlengkapi dengan berbagai sarana untuk memenuhi keperluan mereka, termasuk soal makan-minum, sehingga mereka dapat belajar dengan tenang dan tenteram, bebas dari segala pikiran yang mengganggu, khususnya yang bersangkutan dengan keperluan hidup sehari-hari.Bimbingan dan asuhan beliau seperti ini telah memberinya hasil kepuasan yang tak terhingga dengan menyaksikan banyak sekali di antara murid-muridnya yang berhasil mencapai apa yang dicitakannya, kemudian meneruskan serta menyiarkan ilmu yang telah mereka peroleh, bukan sahaja di daerah Hadhramaut, tetapi tersebar luas di beberapa negeri lainnya - di Afrika dan Asia, termasuk di Indonesia.

Di tempat-tempat itu, mereka mendirikan pusat-pusat dakwah dan penyiaran agama, mereka sendiri menjadi perintis dan pejuang yang gigih, sehingga mendapat tempat terhormat dan disegani di kalangan masyarakat setempat. Pertemuan-pertemuan keagamaan diadakan pada berbagai kesempatan. Lembaga-lembaga pendidikan dan majlis-majlis ilmu didirikan di banyak tempat, sehingga manfaatnya benar-benar dapat dirasakan dalam ruang lingkup yang luas sekali. Beliau meninggal dunia di kota Seiwun, Hadhramaut, pada hari Ahad 20 Rabi’ul Akhir 1333 H dan meninggalkan beberapa orang putera yang telah memperoleh pendidikan sebaik-baiknya dari beliau sendiri, yang meneruskan cita-cita beliau dalam berdakwah dan menyiarkan agama.

Di antara putera-putera beliau yang dikenal di Indonesia ialah puteranya yang bungsu; Al-Habib Alwi bin Ali Al-Habsyi, pendiri Masjid “Riyadh” di kota Solo (Surakarta). Dia dikenal sebagai peribadi yang amat luhur budi pekertinya, lemah-lembut, sopan-santun, serta ramah-tamah terhadap siapa pun terutama kaum yang lemah, fakir miskin, yatim piatu dan sebagainya. Rumah kediamannya selalu terbuka bagi para tamu dari berbagai golongan dan tidak pernah sepi dari pengajian dan pertemuan-pertemuan keagamaan. Beliau meninggal dunia di kota Palembang pada tanggal 20 Rabi’ul Awal 1373 H dan dimakamkan di kota Surakarta. Banyak sekali ucapan Al-Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi yang telah dicatat dan dibukukan, di samping tulisan-tulisannya yang berupa pesan-pesan ataupun surat-menyurat dengan para ulama di masa hidupnya, juga dengan keluarga dan sanak kerabat, kawan-kawan serta murid-murid beliau, yang semuanya itu merupakan perbendaharaan ilmu dan hikmah yang tiada habisnya.Dan di antara karangan beliau yang sangat terkenal dan dibaca pada berbagai kesempatan di mana-mana, termasuk di kota-kota di Indonesia, ialah risalah kecil ini yang berisi kisah Maulid Nabi Besar Muhammad SAW dan diberinya judul “Simthud duror Fi Akhbar Maulid Khairil Basyar wa Ma Lahu min Akhlaq wa Aushaf wa Siyar (Untaian Mutiara Kisah Kelahiran Manusia Utama; Akhlak, Sifat dan Riwayat Hidupnya).Dipetik dari: Untaian Mutiara - Terjemahan Simtud Duror oleh Hb Anis bin Alwi bin Ali Al-Habsyi  

“Simthud-Durar fi akhbar Mawlid Khairil Basyar min akhlaqi wa awshaafi wa siyar” atau singkatannya “Simthud-Durar” adalah karangan mawlid Junjungan yang disusun oleh Habib Ali bin Muhammad bin Husain al-Habsyi (1259 – 1333H / 1839 – 1913M). Mawlid yang juga terkenal dengan panggilan “Mawlid Habsyi” ini telah diimla’kan oleh Habib Ali tatkala beliau berusia 68 tahun dalam beberapa majlis bermula pada hari Kamis tanggal 26 Shafar 1327 H/18 Maret 1909, Habib Ali mendiktekan paragraf awal Maulid Simthud Durar setelah memulainya dengan basmalah, yakni mulai dari al-hamdu lillahil qawiyyi sulthanuh dan seterusnya hingga wa huwa min fawqi ilmi ma qadra-athu rif‘atan fi syu-unihi wa kamala. Ia kemudian memerintahkan agar tulisan itudibacakan kepadanya. Setelah pendahuluan itu dibacakan, ia berkata, “Insya Allah aku akan menyempurnakannya. Sudah sejak lama aku berkeinginan untuk menyusun kisah Maulid.” Pada hari Selasa awal Rabi’ul Awwal 1327 H/23 Maret 1909 M, ia memenrintahkan agar Maulid yang telah ia tulis dibaca.

Kemudian pada malam Rabu 9 Rabi’ul Awwal 1327 H/31 Maret 1909 M, ia mulai membaca Maulidnya di rumahnya setelah Maulid itu disempurnakan. Dalam kesempatan itu ia mengatakan, “Maulid ini sangat menyentuh hati, dan ia baru selesai disusun". Pada hari Kamis 10 Rabi’ul Awwal 1327 H/1 April 1909 M, ia menyempurnakannya lagi. Dua hari kemudian, malam Sabtu 12 Rabi’ul Awwal, ia membaca Maulid tersebut di rumah muridnya, Sayyid Umar bin Hamid Assegaf. Sejak saat itu, ia membaca Maulidnya sendiri, Simthud Durar. Sebelumnya ia membaca Maulid Ad-Diba‘iy. Disebutkan pula, Maulid Simthud Durar pertama kali dibaca di rumah Habib Ali, kemudian di rumah muridnya, Habib Umar bin Hamid. Para sahabatnya kemudian meminta agar Habib Ali membaca Maulid itu di rumah-rumah mereka. Memenuhi permintaan mereka, ia pun mengatakan, “Selama bulan ini, setiap hari aku akan membaca Maulid Simthud Durar di rumah kalian secara bergantian.” Habib Ali juga mengatakan, “Dakwahku akan tersebar ke seluruh penjuru. Maulidku ini akan tersebar ke tengah-tengah masyarakat, akan mengumpulkan mereka kepada Allah dan akan membuat mereka dicintai Nabi SAW.” Ia juga mengatakan, “Jika seseorang menjadikan kitab Maulidku ini sebagai wiridnya atau menghafalnya, sir (rahasia) Al-Habib Shallallahu `Alaihi wa Sallam akan tampak pada dirinya. Aku yang mengarangnya dan mendiktekannya. Namun, setiap kali kitab itu dibacakan kepadaku, dibukakan bagiku pintu untuk berhubungan dengan Nabi SAW. Pujianku kepada Nabi SAW dapat diterima oleh masyarakat. Ini karena besarnya cintaku kepada Nabi SAW.” Ketermasyhuran kitab Maulid Simthud Durar juga membuat penyusunnya semakin terkenal. Orang semakin tahu dan semakin ingin tahu lagi ihwal kehidupan dan kelebihannya sebagai salah seorang tokoh ulama Alawiyyin terkemuka abad ke-19 Masehi (abad ke-13 Hijriyyah) di Hadhramaut.

Habib Novel bin Muhammad al-’Aydrus menceritakan bahawa antara keistimewaan “Simthud Durar” ialah seseorang yang mempelajarinya akan cepat menghafal al-Quran. Perkara ini beberapa kali berlaku pada murid-murid yang diasuh oleh Habib Husain Mulakhela, di mana sebelum menghafal al-Quran mereka disuruh membaca dan menghafal “Simthud Durar” dan ternyata hasilnya murid-murid tersebut lebih cepat menghafal al-Quran. Habib Husain Mulakhela sendiri mengalami hal sedemikian. Ketika diawal menuntut ilmu bahasa ‘Arab, gurunya, Habib Hadi Jawas telah menyuruhnya untuk terlebih dahulu mempelajari“Simthud Durar”. Setelah dipelajari dengan tekun, barulah diketahuinya bahawa “Simthud-Durar”menghimpun semua wazan / pola kata / tata kata dalam bahasa ‘Arab, sehingga dia menjadi mudah untuk menguasai ilmu nahu dan sharaf.

Setelah 100 tahun karangan mawlid ini beredar, kemasyhurannya tetap bersinar cemerlang dengan dijadikan bahan bacaan dan wiridan ramai pencinta Junjungan s.a.w. Mudah-mudahan ianya terus hidup subur dan keberkatannya dilimpahkan kepada segala yang mengaku umat Junjungan SAW.

Allahumma sholli wa sallim
asyrafas sholaati wat taslim
‘ala Sayyidina wa Nabiyyina
Muhammadi-nir Ra-uufir Rahiim.
Allahumma sholli wa sallim 
wa baarik‘alaihi wa ‘ala aalih.

Tips/Cara Menikmati Kopi



Gaya hidup nongkrong sambil menikmati secangkir kopi mungkin sudah tidak asing lagi bagi para penggemar kopi di zaman modern ini. Banyaknya outlet yang menjual kopi untuk berbagai kalangan pun menunjukkan bahwa masyarakat menggemari minuman ini. Mulai dari warung kopi di pinggir jalan, kafe seperti Starbucks, hingga butik kopi pun mulai bertebaran di daerah perkotaan dan sekitar kampus perkuliahan. Selain itu, banyak juga institusi yang menawarkan pembelajaran dan pelatihan untuk menjadi barista (ahli kopi). Karena memang kopi yang berkualitas patut untuk dinikmati. Dan untuk menikmati kopi, tentu ada caranya tersendiri. Penasaran dengan cara menikmati secangkir kopi yang benar? Berikut akan saya paparkan bagaimana caranya menikmati kopi dengan benar layaknya seorang ahli.

Sebelumnya, untuk dapat menikmati sebuah kopi yang nikmat, tentu saja kopi tersebut harus berkualitas. Biji kopi yang berkualitas akan menghasilkan kopi yang nikmat. Sebaiknya menggunakan kopi yang masih `fresh` atau segar agar hasilnya nikmat. Biji kopi pun harus disimpan di dalam wadah yang rapat. Anda dapat menyimpannya di toples kaca kedap udara yang dibungkus dengan aluminium foil. Karena kopi mempunyai sifat yang dapat menyerap bau. Tentu Anda tidak mau kopi Anda bercampur dengan aroma lain sehingga menjadikan kopi Anda tidak murni aroma kopi. Sebaiknya jangan menyimpan kopi dalam bentuk bubuk atau yang sudah digiling dalam jumlah banyak. Mengapa? Karena kopi yang sudah digiling atau berbentuk bubuk akan menjadi apek bila disimpan terlalu lama. Gilinglah biji kopi Anda sendiri. Anda dapat membeli grinder (alat penggiling biji kopi) yang murah, seperti blender. Karena alat tersebut sebenarnya sudah cukup untuk kelas rumahan.

Selain bahan – bahannya berkualitas, teknik dan metode pembuatannya pun ada tata caranya tersendiri. Banyak metode untuk membuat kopi. Mulai dari cara sederhana seperti membuat kopi tubruk, hingga dengan menggunakan mesin espresso yang mahal.

Cara penyeduhannya pun harus diperhatikan dengan benar. Gunakan Air yang Bersuhu Tepat. Biasanya saat ingin minum kopi, air panas dari dispenser selalu menjadi pilihan. Menurut Diki Sigit (selaku Operasional Manager Liberica Cofffehal) tersebut kurang tepat, air panas dari dispenser tidak memiliki suhu yang sempurna untuk menyeduh kopi. Suhu air dari dispenser hanya sekira 20-30 derajat celsius sedangkan suhu air panas yang dimasak dengan kompor mencapai 94-96 derajat celsius. Menurutnya yang tepat adalah air mendidih yang sudah didiamkan sekitar 10 sampai 15 detik.

Perlu Anda ketahui bahwa cara meminum secangkir kopi yang benar tidak sama dengan cara meminum minuman lainnya. Sebelum Anda meminum kopi dari cangkir Anda, Pertama kali adalah mencium aromanya. Minumlah kopi dengan diseruput sedikit demi sedikit kemudian saat diminum tidak langsung ditelan, tapi dikulum terlebih dahulu untuk dikecap. Cara ini juga berlaku ketika Anda menikmati kopi Luwak yang terkenal nikmat.

Meminum secangkir kopi pun ada waktunya tersendiri. Meminum kopi pada waktu yang tepat dijamin akan terasa lebih nikmat. Lantas, kapankah waktu yang tepat untuk menikmatinya? Jawabannya adalah di pagi hari dan di malam hari, menurut Profesor Spense mengungkapkan jam 11 pagi merupakan waktu terbaik untuk menyajikan secangkir kopi hangat, tapi menurut saya kopi nikmat di setiap saat hehee. terlebih jika anda mengajak beberapa orang teman yang sesama pecandu kopi untuk bersama-sama menikmatinya. Namun, Anda harus menghindari meminum kopi ketika perut Anda kosong. Ada baiknya bila Anda sarapan terlebih dahulu sebelum meminum kopi Anda di pagi hari. Terlebih lagi bila Anda menderita penyakit maag.

Perlu diingat Anda tidak perlu minum kopi bila:
  • Anda merasa gelisah setelah meminum kopi.
  • Anda mengalami kesulitan tidur (insomnia).
  • Anda punya masalah dengan perut, atau gangguan dalam pencernaan.
  • Anda sedang mengonsumsi obat flu atau sakit kepala atau minuman lain yang juga mengadung kafein. Hal ini akan melebihi kuota kafein yang aman.